October 16, 2025

Diogo Jota Meninggal Dunia

Beritagenz.com – Pada dini hari 3 Juli 2025, dunia sepak bola dikejutkan oleh kabar tragis: penyerang bintang Liverpool dan Tim Nasional Portugal, Diogo Jota, tewas dalam sebuah kecelakaan mobil di Provinsi Zamora, Spanyol. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 00:30–00:40 waktu setempat saat mobil Lamborghini yang dikendarainya mengalami pecah ban saat sedang menyalip di jalan A‑52 dekat Cernadilla (km 65). Kendaraan tersebut kehilangan kendali, keluar jalur, terbakar hebat, dan menewaskan Jota beserta adiknya, André Silva, yang juga merupakan pesepakbola profesional di klub Penafiel.

Menurut laporan kepolisian dan pemadam kebakaran setempat, api yang meledak dari mobil sempat menyebar ke vegetasi di sekitar lokasi kejadian. Meski tim penyelamat tiba dengan cepat, kedua korban dinyatakan meninggal dunia di tempat. Kabar ini datang hanya seminggu setelah Jota merayakan pernikahan dan menyambut kelahiran anak ketiganya, sehingga duka yang ditinggalkan terasa makin mendalam.

Diogo Jota: Perjalanan Karier Sang Penyerang Portugal

Awal Kehidupan dan Karier di Portugal

Diogo José Teixeira da Silva, yang lebih dikenal dengan nama Diogo Jota, lahir pada 4 Desember 1996 di Massarelos, Porto, Portugal. Ia mulai bermain sepak bola sejak usia dini dan menunjukkan bakat luar biasa sejak kecil. Karier profesionalnya dimulai di klub Gondomar SC, sebuah klub kecil di distrik Porto, sebelum bergabung dengan akademi Paços de Ferreira pada usia 16 tahun.

Jota melakukan debut profesionalnya untuk Paços de Ferreira pada usia 17 tahun dalam musim 2014–2015 di Primeira Liga, liga tertinggi Portugal. Ia segera mencuri perhatian berkat kemampuan menggiring bola, kecepatan, dan penyelesaian akhir yang tajam. Pada musim 2015–2016, ia mencetak 14 gol dalam 35 pertandingan, yang membuat klub-klub besar Eropa mulai meliriknya.

Pindah ke Atlético Madrid

Pada Maret 2016, Jota resmi menandatangani kontrak lima tahun dengan klub raksasa La Liga, Atlético Madrid. Namun, ia tidak langsung bermain di tim utama. Pelatih Atlético saat itu, Diego Simeone, meminjamkannya ke klub La Liga lainnya, FC Porto, untuk musim 2016–2017.

Di FC Porto, Jota tampil cukup impresif dengan mencetak 9 gol dalam 37 pertandingan di semua kompetisi. Meskipun performanya tidak sepenuhnya konsisten, ia menunjukkan potensi besar sebagai penyerang muda yang serba bisa.

Menemukan Tempat di Wolverhampton Wanderers

Puncak perubahan besar dalam karier Jota terjadi saat ia dipinjamkan ke Wolverhampton Wanderers (Wolves) pada musim 2017–2018, klub Championship Inggris yang saat itu dikelola oleh Nuno Espírito Santo, yang juga berasal dari Portugal. Berkat kerja sama antara Wolves dan agen terkenal Jorge Mendes, Jota berhasil bergabung dan langsung tampil gemilang.

Dalam musim pertamanya, Jota mencetak 17 gol di Championship, membantu Wolves promosi ke Premier League. Atas kontribusinya, Wolves memutuskan untuk mempermanenkannya pada tahun 2018.

Di Premier League, Jota berkembang pesat. Ia mencetak 16 gol dalam dua musim pertamanya di liga dan terkenal karena kemampuannya bermain di berbagai posisi penyerangan — sebagai winger, second striker, atau penyerang tengah. Duetnya dengan Raúl Jiménez dan Adama Traoré menjadi salah satu lini serang paling berbahaya di liga saat itu.

Gabung Liverpool FC

Performa cemerlangnya di Wolves menarik perhatian Jürgen Klopp, manajer Liverpool FC. Pada September 2020, Liverpool merekrut Diogo Jota dengan biaya sekitar £41 juta. Transfer ini sempat mengejutkan banyak orang karena Liverpool sudah memiliki trio penyerang yang kuat: Mohamed Salah, Sadio Mané, dan Roberto Firmino.

Namun, Jota langsung membuktikan nilainya. Ia mencetak gol dalam debutnya di ajang EFL Cup dan mencetak gol Premier League pertamanya hanya beberapa hari kemudian. Jota menjadi pemain Liverpool pertama dalam sejarah yang mencetak gol dalam tiga pertandingan kandang pertamanya di Premier League.

Meskipun sempat mengalami cedera di musim pertamanya, ia tetap tampil impresif, mencetak 13 gol di semua kompetisi. Di musim-musim berikutnya, terutama saat Mané pindah dan Firmino mengalami penurunan performa, Jota mendapatkan peran lebih besar di lini depan.

Hingga 2024, Jota telah mencetak lebih dari 40 gol untuk Liverpool dan menjadi bagian penting dari skuad yang memenangkan Piala FA (2021–22), Piala Liga (2021–22), serta sempat bersaing ketat di Premier League dan Liga Champions.

Karier Internasional Bersama Timnas Portugal

Diogo Jota memulai kariernya di timnas junior Portugal dan tampil di berbagai kelompok umur, termasuk U19 dan U21. Ia melakukan debut senior untuk timnas Portugal pada November 2019 dalam pertandingan kualifikasi Euro melawan Lithuania.

Pada tahun 2020, ia mencetak dua gol melawan Swedia di UEFA Nations League dan menjadi pilihan reguler di skuad utama. Ia juga tampil di Euro 2020 dan Piala Dunia FIFA 2022, meskipun Portugal belum berhasil mencapai hasil maksimal di turnamen-turnamen tersebut.

Gaya Bermain dan Kelebihan

Diogo Jota dikenal sebagai penyerang yang:

  • Cerdas dalam pergerakan tanpa bola
  • Cepat dan lincah, mampu melewati bek lawan dengan mudah
  • Memiliki insting gol tinggi dan penyelesaian akhir yang tajam
  • Serba bisa: bisa bermain di kiri, kanan, atau sebagai penyerang tengah
  • Berani berduel udara, meskipun bertubuh relatif pendek (sekitar 1,78 m)

Ia juga dikenal sebagai pekerja keras yang cocok dengan filosofi gegenpressing Klopp di Liverpool.

Kondisi Diogo Sebelum Meninggal (2025)

Hingga pertengahan tahun 2025, Diogo Jota masih menjadi pemain penting di Liverpool. Di bawah manajer baru Arne Slot (yang menggantikan Klopp di 2024), Jota tetap dipercaya mengisi lini serang. Ia bersaing dengan pemain seperti Darwin Núñez, Luis Díaz, Mohamed Salah, dan Cody Gakpo untuk posisi starter.

Meski cedera sempat mengganggu beberapa musimnya, Jota selalu kembali dengan performa solid dan terus menjadi pilihan utama timnas Portugal menjelang UEFA Euro 2028.

Kesimpulan

Diogo Jota adalah contoh pemain modern yang terus berkembang dari akademi kecil di Portugal hingga menjadi salah satu penyerang top di Premier League dan Eropa. Dedikasinya, kerja keras, dan kemampuan teknis menjadikannya aset berharga bagi klub dan negara. Dengan usia yang masih tergolong prima (28 tahun pada 2025), masa depan Jota di level tertinggi sepak bola masih sangat terbuka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *