June 27, 2025
Foto : Juliana Marins (26).

Beritagenz.com – Lombok, NTB – Kejadian turis brazil yang bikin dunia heboh baru-baru ini, Bernama Juliana Marins (26), ditemukan meninggal di Gunung Rinjani setelah dinyatakan hilang selama beberapa hari. Simak kronologi dramatisnya berikut ini!

1. Awal Pendakian & Hilangnya Juliana

  • Sabtu, 21 Juni 2025, sekitar pukul 06:30 WITA, Turis Brazil Juliana mendaki Gunung Rinjani lewat jalur Sembalun bersama 5 turis lainnya & satu guide (thetimes.co.uk).
  • Sampai di sekitar area Cemara Nunggal, Juliana kelihatan kelelahan. Guide menyuruh dia istirahat dulu (travel.detik.com).

2. Insiden Jatuh ke Jurang

  • Saat guide dan rombongan lanjut ke puncak, Juliana tiba-tiba hilang. Guide balik dan lihat cahaya senter di dasar jurang, kira-kira 150–200 meter turun ke arah danau Segara Anak (travel.detik.com).
  • Diperkirakan dia tergelincir karena tanah longgar dan kondisi medan yang licin (liputan6.com).

3. Upaya Penyelamatan Pertama (Sabtu-Senin)

  • Tim SAR gabungan (Basarnas Mataram, Balai TNGR, EMHC, Polsek Sembalun, SAR lokal) langsung turun setelah info sampai Sabtu sekitar pukul 12:00 WITA (travel.detik.com).
  • Drone pun dikerahkan, dan pada Minggu terlihat Juliana sadar dan sempat minta tolong, tapi belum bisa dievakuasi karena kabut tebal & medan ekstrem .
  • Keadaan cuaca dan visibilitas tetap buruk hingga Senin, sehingga evakuasi sulit dilakukan (beautynesia.id).

4. Penemuan Tubuh Juliana

  • Selasa, 24 Juni 2025, setelah 4 hari pencarian, tim SAR menggunakan drone thermal akhirnya menemukan Juliana di kedalaman antara 400–600 meter, tergantung sumber (apnews.com).
  • Basarnas mengonfirmasi Juliana sudah tidak bernyawa saat ditemukan tim penyelamat turun ke lokasi (beautynesia.id).
  • Evakuasi jenazah direncanakan Rabu pagi (25 Juni 2025) melalui metode lifting dan kemudian ditandu ke Sembalun basecamp, selanjutnya dibawa helikopter ke RS Polda NTB (kompas.tv).

5. Reaksi & Dampak Lanjutan

  • Pemerintah Brasil dan Kedutaan Besar Brasil menyatakan turut berduka cita, keluarga juga sering update lewat Instagram selama pencarian (thetimes.co.uk).
  • Netizen Brasil ramai mendesak evakuasi lebih cepat via komentar media sosial, bahkan sempat protes ke akun resmi Indonesia (beautynesia.id).
  • Pemerintah Indonesia melalui Menpar Widiyanti bilang SOP pendakian akan diperkuat supaya kasus serupa nggak terulang (travel.kompas.com).

6. Kenapa Evakuasinya Lama?

Kendala Penjelasan
Cuaca & Kabut Visibilitas rendah, drone cuma bantu spot lokasi
Medan Ekstrem Jurang curam, tanah longsor, licin
Teknis Evakuasi Butuh equip vertical rescue dan tim profesional
Cuaca Buruk Bikin akses helikopter dan tim manual nggak memungkinkan

(thesun.co.uk, liputan6.com)

7. Rinjani Kedua Kalinya Jadi Zona Was-was

  • Tragedi ini bukan yang pertama: bulan Mei lalu turis Malaysia (57) juga meninggal di jalur Torean karena terjatuh akibat pijakan longgar (detik.com).
  • Tragedi berulang di Rinjani bikin banyak pihak ingatkan pendaki supaya patuh SOP, jaga stamina, dan manfaatkan guide pro.

8. Pesan Gen Z buat Traveler

  1. Stamina Above All – Jangan paksain diri kalau udah cape parah, istirahat itu wajib.
  2. Pantengin Cuaca – Cek prediksi cuaca sebelum naik, jangan nekat saat kabut tebal.
  3. Gunakan Guide Lokal – Guide profesional bisa bantu navigasi dan aman.
  4. Stay Connected – Gunakan radio atau GPS, infokan lokasi ke tim SAR.
  5. Travel Insurance – Asuransi penting untuk menanggung rescue & evakuasi.

9. Penutup: Belajar dari Tragedi

Kejadian ini menyadarkan kita bahwa alam adalah indah tapi juga kejam. Tragedi Juliana Marins adalah pengingat nyata: persiapan matang + respect terhadap alam = kunci utama pendakian aman.

Semoga kejadian ini makin memperkuat regulasi dan safety awareness pendaki, supaya Rinjani tetap jadi destinasi epic yang aman untuk Gen Z traveler.

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *